PRA PROPOSAL
PTK
MENINGKATKAN
MOTIVASI BELAJAR MUFRODAT MELALUI STRATEGI INDEX CARD
MATCH PADA MATA PELAJARAN BAHASA ARAB DI KELAS X MA NURUSSALAM URANGGANTUNG
CANDIPURO LUMAJANG
TAHUN AJARAN
2015 - 2016
Oleh:
Dzurotus
Stimaril Fuadil Ula (D92213083)
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN BAHASA ARAB
FAKULTAS
TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SUNAN
AMPEL SURABAYA
2015
MENINGKATKAN
MOTIVASI BELAJAR MUFRODAT MELALUI STRATEGI INDEX CARD MATCH PADA MATA PELAJARAN
BAHASA ARAB DI KELAS X MA NURUSSALAM URANGGANTUNG CANDIPURO LUMAJANG
A.
Identifikasi
Dan Analisis Masalah
Proses menurut kamus besar bahasa indonesia (KBBI) diartikan
sebagai tuntunan perubahan dalam perkembangan suatu hal, definisi belajar
adalah sebagai suatu proses yang terjadi karena adanya usaha untuk mengadakan
perubahan terhadap diri manusia dengan maksud memperoleh perubahan dalam
dirinya, baik berupa pengetahuan, keterampilan, ataupun sikap.[1]
Maka, proses belajar di kelas merupakan suatu tuntutan perubahan dalam
perkembangan kegiatan pembelajaran yang di dalamnya terjadi keinginan untuk memperoleh
perubahan dalam diri siswa baik berupa pengetahuan, keterampilan, ataupun sikap
dan perilaku yang dilakukan dengan interaksi antara siswa dengan guru pada
suatu lingkungan belajar.
Suatu proses pembelajaran di kelas, tidak selalu berjalan lancar
dan tidak selalu sesuai dengan yang diharapkan guru. Dalam proses pembelajara pasti
ada masalah yang menghambat berlangsungnya pembelajaran. faktor utama yang mempengaruhi
proses pembelajaran di kelas antara lain dari faktor yang datang dari guru,
siswa dan lingkungan.
Faktor-faktor yang yang mempengaruhi proses pembelajaran bahasa
arab di kelas X MA Nurussalam Uranggantung Candipuro Lumajang, antara lain:
1.
Metode yang digunakan guru
menggunakan metode ceramah.
2.
Media yang digunakan guru dalam
pembelajaran adalah buku panduan siswa (LKS) dan papan tulis.
3.
Siswa tidak memperhatikan apa yang
dijelaskan guru di depan.
4.
Siswa yang sibuk sendiri dengan
teman sebangkunya.
5.
Siswa mengalami kesulitan dalam menghafal
mufrodat.
6.
Siswa kesulitan dalam memahami teks
bahasa arab.
7.
Lingkungan yang kurang bersahabat dengan
proses pembelajaran di kelas karena adanya pembangunan.
Memperhatikan situasi yang ada pada saat
peneliti melakukan observasi di kelas X MA Nurussalam Uranggantung Candipuro
Lumajang, terdapat beberapa masalah yang harus di selesaikan diantaranya
adalah:
1.
Pembelajaran bahasa arab di kelas X
MA Nurussalam Uranggantung Candipuro Lumajang masih berjalan monoton.
2.
Kurangnya motivasi guru terhadap
siswa dalam menghafal mufrodat.
3.
Belum ditemukan strategi
pembelajaran bahasa arab yang tepat.
4.
Rendahnya kualitas pembelajaran
bahasa arab.
5.
Kurangnya minat siswa dalam
menghafal mufrodat.
Dari beberapa masalah yang telah disebutkan di
atas, dapat di ambil tindakan untuk menyelesaikan masalah-masalah tersebut.
Masalah yang perlu diselesaikan terlebih dahulu adalah mengenai motivasi
belajar siswa untuk belajar mufrodat. Karena kemampuan mufrodat sangat penting
untuk berlangsungnya pembelajaran dan tujuan pembelajaran bahasa arab di kelas
X MA Nurussalan Candipuro Lumajang. Untuk meningkatkan motivasi belajar
mufrodat siswa, di butuhkan sebuah media pembelajaran.
Dengan adanya media pembelajaran ini, di
upayakan agar siswa tidak bosan dan tidak jenuh dalam mengikuti kegiatan
belajar mengajar. Media yang digunakan harus disesuaikan dengan materi
pelajaran dan tingkatan siswa. Dengan ini, solusi dari masalah tersebut adalah
menerapkan suatu metode atau strategi pembelajaran sehingga siswa dapat termotivasi
untuk belajar mufrodat. Dari solusi masalah-masalah yang telah disebutkan di
atas, penulis dapat menarik sebuah judul, MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR
MUFRODAT MELALUI STRATEGI INDEX CARD MATCH PADA MATA PELAJARAN BAHASA ARAB DI
KELAS X MA NURUSSALAM URANGGANTUNG CANDIPURO LUMAJANG TAHUN AJARAN 2015-2016.
B.
Latar Belakang
Masalah
Masalah pendidikan dan pengajaran merupakan masalah yang cukup
kompleks, banyak faktor yang mempengaruhinya. Salah satu faktor tersebut adalah
guru. Guru merupakan komponen pengajaran yang memegang peran penting dan utama.
Karena keberhasilan proses belajar mengajar sangat ditentukan oleh faktor guru.
tugas guru adalah menyampaikan materi pelajaran kepada siswa melalui interaksi
komunikasi dalam proses belajar mengajar yang dilakukannya. Keberhasilan guru
dalam menyampaikan materi sangat tergantung pada kelancaran interaksi komunikasi
antara guru dan siswa. Ketidaklancaran komunikasi akan membawa akibat terhadap
pesan yang diberikan guru.[2]
Di dalam proses belajar mengajar, seorang guru diharapkan mampu
menjadi sosok yang dapat membangkitkan motivasi siswa dalam pembelajaran.
Selain itu, seorang guru juga harus mampu menciptakan suasana pembelajaran yang
efektif. Sehingga proses belajar mengajar dapat berlangsung sesuai dengan yang
diharapkan.[3]
Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah
masalah lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, siswa kurang
di dorong untuk mengembangkan kemampuan berfikir. Proses pembelajaran di dalam
kelas di arahkan kepada kemampuan siswa untuk menghafal informasi, otak anak
dipaksa untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi tanpa di tuntut untuk
memahami informasi yang di ingatnya untuk menghubungkan dengan kehidupan
sehari-hari. Akibatnya ketika siswa lulus dari sekolah, mereka pintar secara
teoritis tetapi miskin aplikasi.[4]
Dari penjelasan di atas, guru harus memiliki komitmen, kemauan
keras, dan kemampuan untuk melaksanakan pembelajaran yang sesuai dengan materi
pelajaran. Idealnya, proses pembelajaran tidak hanya diarahkan pada upaya
mendapatkan pengetahuan sebanyak-banyaknya saja, melainkan juga diarahkan pada penggunaan
seluruh pengetahuan yang di dapat tersebut.
Kenyataan dalam pembelajaran yang terjadi selama ini adalah masih
banyak pembelajaran yang bertumpu pada guru. Ada beberapa guru yang masih
melaksanakan pembelajaran sesuai dengan standar proses belajar yang masih di
dominasi oleh ceramah guru dan siswa hanya mendengarkan. Dalam kondisi demikian
pengalaman belajar siswa hanya mendengarkan ceramah guru saja, tanpa ada keaktifan,
kreatifitas dan inovasi dari siswa. Dalam proses pembelajaran yang seperti itu,
memerlukan metode atau strategi yang relevan dengan materi yang disajikan.
Melihat kondisi realita, ketika peneliti melakukan observasi di
sekolah yang dijadikan objek penelitian yaitu MA Nurussalam Uranggantunng
Candipuro Lumajang. Dalam mengikuti pelajaran bahasa arab kelas X MA Nurussalam
Uranggantung Candipuro Lumajang mutunya masih sangat rendah dan perlu adanya
perhatian. Pada waktu pelajaran berlangsung banyak siswa yang ramai, tidur, sibuk
sendiri dengan temannya, bahkan ada yang tak peduli dengan apa yang disampaikan
oleh guru. Itu semua karena metode yang digunakan oleh guru bahasa arab kelas X
MA Nurussalam Uranggantung Candipuro Lumajang sangat monoton yaitu ceramah dan
menghafal. Metode tersebut dilakukan terus-menerus sehingga mengakibatkan siswa
jenuh dan kurang antusias dalam mengikuti pelajaran bahasa arab. Kesannya siswa
tidak di ikut sertakan dalam proses belajar mengajar dan kurangnya motivasi
yang diberikan guru kepada siswa.
Hasil belajar bahasa arab sangat dipengaruhi oleh model
pembelajaran yang di gunakan oleh guru dan motivasi guru kepada siswa dalam
pembelajaran. Model pembelajaran yang tidak tepat akan berdampak pada hasil
belajar yang kurang memuaskan. Oleh karena itu, guru dituntut untuk dapat
menentukan model atau strategi pembelajaran yang tepat supaya memperoleh hasil
belajar yang optimal. Dalam nenerapkan metode pembelajaran yang baru, kelas
tidak akan terlihat fakum dan siswa tidak akan terlihat jenuh. Dengan itu,
siswa akan lebih semangat dalam belajar, aktif dalam kelas baik bertanya,
memberikan gagasan dan lebih berinteraksi lagi dengan lingkungannya.
Untuk menimbulkan motivasi yang akan mendorong siswa agar mencapai
tujuan pembelajaran, maka diperlukan adanya peningkatan aktivitas belajar siswa.
Sedangkan untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa perlu adanya motivasi-motivasi
guru sekiranya siswa menjadi semangat dan giat dalam belajar. Salah satu
alternatif yang penulis ingin tawarkan adalah menerapkan strategi Index Card
Match pada saat kegiatan belajar berlangsung.
Penerapan Index Card Match ini mengajak siswa untuk ikut
berperan aktif dalam melaksanakan pembelajaran, karena di dalam strategi Index Card Match terdapat
beberapa metode dan teknik yang dapat menciptakan susasana belajar menjadi
efektif, efesien dan menyenangkan. Tujuan dari metode Index Card Match ini
adalah untuk melatih peserta didik agar lebih cermat dan lebih kuat
pemahamannya terhadap suatu materi pokok.[5] Strategi
ini sangat tepat jika diterapkan pada pembelajaran bahasa arab khususnya pada
pokok bahasan tentang mufrodat. Dalam strategi
Index Card Match seluruh siswa di ajak untuk ikut berpartisipasi dalam
proses pembelajaran dan siswa akan lebih memahami mufrodat yang disajikan guru,
karena teknik dan metode yang dipakai dalam strategi Index Card Match
bervariasi, sehingga proses pembelajaran menjadi efektif , efesien dan
menyenangkan.
C.
Rumusan
Masalah
1.
Bagaimana penerapan strategi Index
Card Match dalam meningkatkan motivasi belajar mufrodat pada mata pelajaran
bahasa arab di kelas X MA Nurussalam Uranggantung Candipuro Lumajang?
2.
Bagaimana peningkatkan motivasi
siswa dalam belajar mufrodat setelah di terapkan strategi Index Card Match
pada mata pelajaran bahasa arab di kelas X MA Nurussalam Uranggantung Candipuro
Lumajang?
D.
Tindakan Yang Dipilih
Dalam meningkatkan motivasi belajar mufrodat
melalui strategi Index Card Match pada mata pelajaran bahasa arab di
kelas X MA Nurussalam Salam Uranggantung Candipuro Lumajang, tindakan yang
dipilih adalah:
1.
Motivasi belajar
Menurut McDonald, “motivation is a energy
change with in the person characterized by affective arousal and anticipatory
goal reactions.” Motivasi adalah suatu perubahan energi di dalam pribadi
seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif dan reaksi untuk mencapai
tujuan.[6]
Motivasi belajar bisa datang dari dalam diri
siswa (instrinsik) maupun dari luar diri siswa (ekstrinsik). Untuk
membangkitkan motivasi instrinsik siswa bisa dilakukan dengan berbagai cara
seperti:
a.
Mengapa suatu mata pelajaran
diajarkan dan apa kegunaan prosedur mengajar yang sesuai.
b.
Menunjukkan antusias dalam mengajar
dan menguunakan prosedur mngajar yang sesuai.
c.
Menyajikan bahan pelajaran yang
tidak terlalu mudah dan juga tidak terlalu sulit.
d.
Menjaga disiplin belajar di dalam
kelas.
e.
Memberikan hasil pekerjaan siswa
dalam waktu sesingkat mungkin.
Motivasi belajar sangat penting bagi siswa dan
guru. Bagi siswa pentingnya motivasi belajar adalah sebagai berikut:
a.
Menyadarkan kedudukan pada awal
belajar, proses dan hasil akhir.
b.
Menginformasikan tentang kekuatan
usaha belajar, yang dibandingkan dengan teman sebaya.
c.
Mengarahkan kegiatan belajar.
d.
Meningkatkan semangat belajar.
Motivasi belajar juga penting diketahui oleh
seorang guru karena guru merupakan faktor yang mempengaruhi keberhasilan proses
belajar siswa. Motivasi memiliki beberapa manfaat, yaitu: Meningkatkat,
membangkitkan dan memelihara semangat siswa untuk mencapai tujuannya
(berhasil).
2.
Metode Index Card Match
Metode Index Card Match adalah cara menyenangkan
lagi aktif untuk meninjau ulang materi pelajaran. Ia membolehkan peserta didik
untuk berpasangan dan memainkan kuis
dengan lawan sekelas.[7] Metode
pembelajaran ini termasuk pembelajaran aktif. Dalam pembelajaran aktif ini
siswa di ajak untuk ikut serta dalam semua proses pembelajaran.
Prosedur Index Card Match sebagai
berikut:[8]
a.
Pada kartu Index Card Match terpisah,
tulislah pertanyaan tentang apapun yang diajukakn dalam kelas. Buatlah kartu
pertanyaan yang cukup untuk menyamai satu setengah jumlah siswa.
b.
Pada kartu terpisah, tulislah
jawaban bagi setiap pertanyaan-pertanyaan tersebut.
c.
Campurlah dua lembar kartu dan
kocok beberapa kali sampai benar-benar tercampur.
d.
Berilah satu kartu kepada setiap
peserta didik. Jelaskan bahwa ini adalah latihan permainan. Sebagian memegang
pertanyaan dan sebagian lagi memegang jawaban.
e.
Perintahlah kepada peserta didik
untuk menemukan kartu permainannya.
Ketika permainan dibentuk, perintahlah peserta didik yang bermain untuk mencari
tempat duduk bersama (beritahu mereka jangan menyatakan kepada peserta didik
lain apa yang ada pada kartunya).
f.
Ketika pasangan permainan telah
menempati tempatnya, perintahkan setiap pasangan menguji peserta didik lain
dengan membaca keras pertanyaan teman sekelas untuk menginformasikan jawaban kepadanya.
Dengan strategi Index Card Match ini,
dapat meningkatkan motivasi belajar mufrodat siswa dalam mata pelajaran bahasa
arab kelas X MA Nurussalam Uranggantung Candipuro Lumajang.
E.
Tujuan
Tindakan / Tujuan Penelitian
1.
Untuk mendeskripsikan penerapan
strategi Index Card Match dalam meningkatkan motivasi belajar mufrodat pada
mata pelajaran bahasa arab di kelas X MA Nurussalam Uranggantung Candipuro
Lumajang.
2.
Untuk mendeskripsikan peningkatan
motivasi siswa dalam belajar mufrodat setelah di terapkan strategi Index
Card Match pada mata pelajaran bahasa arab di kelas X MA Nurussalam
Uranggantung Candipuro Lumajang.
DAFTAR PUSTAKA
Sanjana, Wina.
2007. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.
Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Asnawir Dan
Basyiruddin Usman. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: Ciputat Pers.
Hamalik,
Oemar. 2007. Kurikulum Dan Pembelajaran. Jakarta: Pt Bumi Aksara.
Ismail SM.
2008. Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM (Pembelajaran Aktif,
Inovatif, Kreatif, Efektif, Dan Menyenangkan). Semarang: Rasail Media
Group.
hamalik, Oemar.
2010. psikologi belajar & mengajar. bandung: sinar baru algensindo
silberman, Melvin.
2007. active learning 101 strategi
pembelajaran aktif. yogyakarta: madani.
Arikunto,
Suharsimi. 1990. Manajemen Pengajaran Secara Manusiawi. Jakarta: Rineka
Cipta.
LAMPIRAN
[1]
Suharsimi Arikunto, Manajemen Pengajaran
Secara Manusiawi, (Jakarta: Rineka Cipta, 1990), Hlm. 19
[4] Wina sanjaya, strategi pembelajaran
berorientasi standar proses pendidikan, (jakarta: kencana, 2007), hlm. 1
[5] Ismail SM, strategi pembelajaran agama islam
berbasis PAIKEM (pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan
menyenangkan), (semarang: rasail media group, 2008), hlm.82
[7] Melvin silberman, active learning 101 strategi pembelajaran aktif, (yogyakarta:
madani, 2007), hlm. 240
Tidak ada komentar:
Posting Komentar